Minggu, 07 Juni 2015

Harapan yang dimiliki manusia

Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. [1]Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud.[2] Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. [1] Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.[2]
Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif" yang merupakan salah satu cara terapi/ proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir pesimis".
Kalimat lain "harapan palsu" adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak memiliki dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil.


Di dunia ini manusia hidup selalu mengharapkan sesuatu agar di dalam kehidupannya sesuai yang dia rencanakan. Terkadang harapan yang diinginkan seorang manusia itu besar sekali sehingga ketika harapannya tidak terwujud manusia akan mengalami kekecewaan, frustrasi bahkan membuat seseorang berubah sampai menjadi orang yang berbeda. Ketika seseorang sudah masuk kedalam kekecewaan yang besar tersebut dia akan kehilangan kepercayaannya terhadap harapannya. Ketika sudah kehilangan harapan orang tersebut akan menuju kehancuran akan kehidupannya. Bisa kita melihat dari film-film yang menceritakan tentang seseorang yang membawa harapan untuk orang banyak sehingga mereka bisa memiliki harapan itu kembali untuk kehidupan yang lebih baik. terkadang kejadian yang terjadi difilm tersebut bisa saja terjadi di dunia nyata yah walaupun tidak akan sama seperti yang terjadi di film tersebut.



selama kita masih memiliki umur seharusnya kita terus berusaha membuat keberhasil-keberhasil dari harapan kita dan membuat harapan yang baru lagi.

source :
http://id.wikipedia.org/wiki/Harapan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar